Jakarta – Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pemerintah akan membuka kran impor produk pangan jika terjadi kenaikan harga mencapai 2 persen sampai 4 persen. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk menjaga kecukupan suplai.
Menurut Menteri Perdagangan sampai saat ini stok pangan masih aman dan belum terlihat adanya kenaikan yang sangat signifikan.
Kementerian Perdagangan juga akan melakukan operasi pasar lebih banyak lagi terutama pasca penyesuaian kenaikan harga BBM. “Kita akan lakukan pantauan, dikalangan pedagangan, timbun atau tidak terus info terakhir, pasok masih cukup. Kalau perlu dilakukan pembukaan kran impor,” ujarnya usai rapat koordinasi (rakor) dengan Bank Indonesia, di gedung BI, Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Sementara untuk antisipasi harga daging pemerintah, sambungnya, akan melakukan impor 15 ribu ekor sapi banggalan pada bulan Juni dan Juli sebesar 30 ribu ekor. Impor sapi ini akan dilakukan dari Australia dan Selandia Baru.
Hal senada juga diungkapkan oleh Deputy Menko Perekonomian Bidang Koordinator Pangan dan Sumber Daya Hayati. Menurutnya suplai pangan berkurang maka dapat ditambah melalui impor. “Semester lalu ada keterlambatan importansinya untuk semester dua ini semua izin impor holtikultura sudah keluar, sehingga pelaksanaannya akan masuk di Juli. Berapa kekurangannya itu yang akan kita isi dari impor,” ujarnya.
Tags
Hayati dan SDA